Sejarah Zaman Megalitikum: Jejak Awal Peradaban Batu Besar
Sejarah Zaman Megalitikum merupakan bagian dari masa prasejarah yang ditandai dengan mulai berkembangnya kemampuan manusia dalam membuat benda-benda dari batu berukuran besar. Kata “Megalitikum” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu.
Pada periode ini, manusia belum mengenal tulisan, tetapi sudah menunjukkan kemajuan teknologi dalam hal bercocok tanam, beternak, serta membangun struktur batu untuk kebutuhan spiritual dan sosial. Zaman ini sangat penting dalam sejarah karena menjadi awal dari pembangunan peradaban manusia yang lebih kompleks.
Asal Usul Zaman Megalitikum
Riadi dan Misnawati, dalam riset berjudul ‘Pemahaman Jurai Tue pada Nilai Filosofi Arca Imam Warisan Zaman Batu (Megalitikum)’, menjelaskan bahwa masyarakat masih bisa menemukan banyak peninggalan zaman Megalitikum, terutama di wilayah Sumatra Selatan seperti Kabupaten Lahat.
Sejarawan Von Heine Geldern menyatakan bahwa kebudayaan Megalitikum berasal dari Tiongkok Selatan, lalu menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui migrasi penduduk Austronesia. Dua gelombang migrasi besar membawa budaya ini ke Nusantara: Proto Melayu sekitar 2500–1500 SM dan Deutro Melayu sekitar 1000–100 SM.
Ciri-Ciri Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari masa prasejarah lain. Ciri-ciri ini mencerminkan perubahan besar dalam cara hidup manusia purba, dari teknologi hingga kepercayaan, yang memberi kita gambaran lebih jelas tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan dan budaya mereka. Berikut adalah karakteristik utamanya:
-
Mulai mengenal teknologi logam: Beberapa kelompok manusia purba mulai berpindah dari alat batu ke alat yang terbuat dari perunggu.
-
Kepercayaan animisme dan dinamisme: Mereka percaya pada roh nenek moyang dan kekuatan alam. Hal ini tercermin dari peninggalan seperti menhir dan dolmen.
-
Aktivitas pertanian dan beternak: Manusia mulai hidup menetap dengan sistem berkebun dan memelihara hewan.
-
Tinggal di pemukiman tetap: Rumah-rumah sederhana mulai dibangun, menunjukkan awal mula kehidupan komunitas.
Peninggalan Kebudayaan Zaman Megalitikum
Salah satu aspek penting dari zaman Megalitikum adalah banyaknya bangunan batu besar yang berfungsi untuk keperluan spiritual, sosial, dan pemakaman. Berikut adalah beberapa peninggalan penting dari zaman ini:
1. Menhir
Penempatan ini menunjukkan betapa pentingnya batu-batu besar tersebut dalam ritual dan kepercayaan masyarakat Megalitikum, yang melihatnya sebagai simbol hubungan spiritual dengan alam dan leluhur.
2. Dolmen
Fungsi utamanya adalah sebagai tempat pemujaan atau altar persembahan.
3. Sarkofagus
Dengan fungsinya yang sakral, sarkofagus tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga mencerminkan bagaimana masyarakat Megalitikum menghargai dan merawat leluhur mereka.
4. Triliton
Triliton terdiri dari tiga batu yang disusun, dua sebagai penyangga dan satu di atasnya. Biasanya digunakan dalam upacara ritual atau sebagai gerbang simbolis.
5. Monolit
Meskipun berbeda dalam proses pembentukannya, monolit tetap memiliki fungsi yang serupa dalam kepercayaan masyarakat Megalitikum, yaitu sebagai simbol spiritual dan alat untuk menghubungkan mereka dengan dunia yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Mempelajari zaman Megalitikum memberi kita wawasan tentang bagaimana manusia purba mulai membangun kehidupan sosial, religius, dan teknologi. Melalui peninggalan-peninggalan seperti menhir, dolmen, dan monolit, kita dapat melihat perkembangan awal dari struktur sosial dan spiritual yang mereka anut. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam peninggalan tersebut, kita dapat melestarikan budaya leluhur sekaligus menggali hikmah yang relevan dengan kehidupan modern.
Zaman Megalitikum adalah titik awal munculnya peradaban yang lebih maju, dan menjadi jembatan penting antara kehidupan berburu-meramu menuju masyarakat agraris yang terorganisir. Dengan memahami masa lalu, kita bisa lebih menghargai budaya dan warisan leluhur kita hari ini.
Baca Juga : Artikel Zaman Purba Lainnya.